Kalo ane ingat-ingat kata-kata yang menjadi judul postingan ini, masih ingat guyonan kawan-kawan SMP. Kalo dibaca sekilas pasti kata-kata gunung dua diraba itu menjurus ke dua buah daging tumbuh yang para pembaca tau itu apa. :p
Langsung aja kali ya :D
Selama ini keberadaan gunung dua atau yang dikenal oleh masyarakat
Bima dengan Bukit Legenda Wadu Ntanda Rahi itu tidak terurus dan tertata
dengan baik. Padahal bukit itu yang berpadu dengan Taman Ria dibawahnya
adalah asset yang sangat berharga untuk ditata dan dijadikan Hutan dan
Taman Kota. Karena letaknya sangat strategis di tengah-tengah kota Raba
dan Bima.
Kini Gunung Dua itu mulai ditata dan dibersihkan. Setiap hari
sejumlah pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bima membersihkan semak
belukar di sekitar lereng bukit itu dan penataan taman pun mulai
dilakukan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bima Ir. H. Ramli
Hakim mengemukakan bahwa kedepan Bukit Wadu Ntanda Rahi ini akan
dijadikan hutan dan Taman Kota dan pengelolaan serta penataannya menyatu
dengan Taman Ria. “ Tahun ini kita akan membuat trap dan jalan setapak
mengelilingi bukit ini sampai ke puncaknya.” Papar Ramli kepada Sarangge
Senin(10/1) di lereng bukit Gunung Dua.
Bukit ini memiliki sejarah dan cerita yang melegenda. Dalam Legenda
Wadu Ntanda Rahi yang ditulis Alan Malingi, di atas bukit itu ada sebuah
batu besar yang menyerupai manusia yang diyakini warga setempat
sebagaimana isi dan alur cerita Wadu Ntanda Rahi. Dalam legenda itu,
ribuan tahun yang lalu bukit itu menjadi saksi bisu pertaruhan kesetiaan
seorang La Nggini menanti suaminya yang merantau ke negeri seberang.
Dan untuk mengabadikan cinta kesetiaannya, La Nggini menjadi batu. Itu
adalah legenda, tapi sampai kapanpun dia tetap melekat dalam masyarakat
Bima bahwa kesetiaan itu adalah harga diri. Kesetiaan itu adalah mutiara
dalam kehidupan berumah tangga.
Pada masa perjuangan pergerakan kemerdekaan terutama menjelang
Indonesia Merdeka, Gunung Dua menjadi tempat persembunyian dan gerilya
para pejuang Bima melawan penjajah. Di dua bukit inilah para pejuang
mengintai pergerakan orang-orang Belanda maupun Jepang. Karena posisinya
sangat strategis dan semua orang pasti melewati bukit ini, baik yang ke
Bima di pusat kota maupun yang ke Raba di pusat pemerintahan.
Saat ini berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Bima untuk
menjadikan Bukit itu Hijau dan Asri. Pemkot Bima saat ini menjadikan
bukit itu sebagai paru-paru kota dengan menanam pepohonan agar tetap
rindang dan sejuk. Di lereng bukit itu saat ini telah dibangun
taman-taman dengan aneka lampu. Di sebelah selatan bukit itu terdapat
perkampungan. Di sebelah timur adalah persawahan dan Pompa Bensin. Di
sebelah utara, tepatnya di seberang Jalan Soekarno Hatta terdapat sebuah
Taman Kota yang dikenal dengan nama Taman Ria. Taman Ria ini pun
dulunya dalam Legenda Wadu Ntanda Rahi merupakan pelabuhan alam yang
indah, tenang dan damai. Karena ribuan tahun lalu teluk Bima memanjang
sampai ke timur yang ini telah menjadi perkampungan.
Terlepas dari itu semua Gunung Dua tetaplah menjadi romantika sejarah
bagi semua orang yang datang dan pergi ke tanah Bima. Gunung Dua Di
Raba, bukan sekedar joke ringan atau lelucon yang sedikit berbau porno.
Tapi lebih dari itu, Gunung dua punya sejarah dan kesan tersendiri bagi
orang Bima dan orang-orang yang mengunjungi tanah ini. (*Alan)
GUNUNG DUA DIRABA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Terima kasih Mbah, MANGKUBONO angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan dapat uang kemenangan sebesar 600 juta main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah MANGKUBONO No. (((-085_203-333-887))) JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti Allah membantu kita semua. (Amin
Post a Comment
Jangan lupa ninggalin jejak gan ^_^