Penyiar Radio ( Bagian Pertama )


Awal cerita ,,


Kring.. kring... kring..

Terdengar suara salah satu radio swasta yg sedang menerima panggilan dari para pendengarnya. Aku hanya bisa terbaring lemas didalam kamar berukuran 3 x 2,5 meter yg sangat sumpek namum tetap bisa membuat letih badan sirna. Terdengar suara merdu seorang penyiar wanita yg menggema didalam ruangan sempit yg aku sebut kamar, suara itu sangat familyar ditelingaku. Bagaimana tidak, dia adalah salah seorang penyiar baru yg sudah beberapa bulan ini menemaniku menghilangkan bosan lewat udara. Aku ingat namanya, dia adalah Inda, seorang wanita muda yg tengah mengejar gelar S1nya disalah satu Perguruan Tinggi dikotaku.

Aku kembali mengingat bagaimana awal mula aku kenal dengannya, walau perkenalan kami sangat tidak biasa seperti kebanyakan orang. Kami berkenalan melalui salah satu program chat yg sampai sekarang masih digunakan oleh banyak orang ( termasuk aku ). Lewat Y* kami berbagi cerita, berbagi pengalaman dan biasanya saling memberi masukan-masukan yg kata kawanku masukan yg membangun. :lol:

Biasanya kami berchating ria seperti orang-orang normal pada umumnya, saling menanyakan kabar, sedang apa, lagi dimana, dll. Dari kata-kata yg walau hanya diketik melalui papan kecil yg bernama keyboard, aku menyadari bahwa dia adalah tipe wanita yg penyayang. Ya itu perkiraan positif dariku, dari seorang yg hanya mengenal wanita dari cara berpakaian, cara berbicara dan tata kramanya saja.

Ditengah-tengah perjalanan kehidupan virtual kami, kami hanya bisa memberikan kabar dan bertegur sapa melalui Y*.  Kami sudah berjanji untuk tidak berhubungan melalui media lain, walau keputusan yg telah kubuat itu merugikan diriku sendiri, tapi aku menikmatinya. Karna dari jarangnya saling mengabari, maka makin banyak cerita yg akan kami bahas dan makin lamalah pertemuan kata-kata kami dichating.

Ahhh, kenapa aku mengingat masa lalu, apa karna keadaan tubuhku yg sangat lemas ini. Terkadang teringat masa lalu yg mengenaskan, kadang mengingat kesalahan, tapi aku ingin sekali mengenang masa-masa indah.  Tapi apa daya, aku tak memiliki masa-masa indah itu. Mungkin hari ini aku mengingat Inda karna mendengar suara merdunya yg selalu mengudara setiap jam 3 sampai 5 sore. Aku ingin menggodanya melalui pesawat telpon yg bersandar lugu ditembok bercat putih dibagian luar kamarku, tapi aku urungkan niatku karna mengingat janji yg telah kami buat dulu.

Beberapa hari setelah mengingat kejadian-kejadian masa lampau, tubuhkupun mulai membaik dan bisa kembali menjalani aktifitas-aktifitas yg akan membuat tubuh ini kembali lemah. Setiap hari diantara jam 3-5 sore aku selalu mencoba untuk mendengar stasiun radio tempat Inda bekerja. Kadang dia dapat jadwal dijam-jam yg berbeda, sehingga membuatku memutar otak agar bisa selalu mendengar suaranya. Setelah putar otak dan putar kepala, akhirnya aku memberanikan diri menelpon stasiun radio tersebut saat Inda yg mendapatkan jatah siaran.
Tepat pukul 16.00 aka jam 4 sore, aku mulai aktifitas menelponku, aku ambil gagang telpon yg berwarna biru tua dengan papan tombol berwarna putih yg menyender dengan santainya ditembok bercat putih didalam rumahku. Ku tekan nomor telpon radio tersebut sambil melihat contekan yg sengaja aku catat didallam buku kecil yg selalu ada diatas meja kecil yg berada tepat dibawah pesawat telpon.

Tutuuuttt.. tutuuutttt.

“Selamat sore Rases**a, dengan siapa disebrang sana” (Kata2 sapaan tu cirri khas radio tersebut )

“Selamat sore, kibo disini , mau kirim-kirim salam mba’ “ ( asli gugup banget waktu itu ) :lol:

“Mau kirim-kirim salam buat siapa neh mas kibo” ( dia gak tau karna waktu itu pakai nama samaran )

“Buat penghuni seputaran bugis city, bugis raya , karang makam, gang delima, semua gak dah , sama salam ma penyiarnya juga  , ML dong ( Minta Lagu ) " 

“Mau ML apa neh mas kibo ? “

“Mba’ penyiarnya nyanyi dong , becanda ding , lagu apa aja yg galau ” 

“Ditunggu ya “ :)

“Oke mba’ Inda , selamat sore "


Dubrak ,,, akhirnya telpon ku tutup. Ahhh gila tumben denger langsung via telpon ( padahal udah sering denger pas Inda siaran diradio ), tapi jantung ini berdegup kencang sekencang-kencangnya. 


Cerita yg ane posting dimari sebenernya sedang ane posting juga di Detik Forum, untuk update di blog mungkin akan diupdate setelah 2 atau 3 bagian yg ane posting di Detik Forum :D

Ini Thread asli ane di Detik Forum ==> Celotehan Kibo

0 comments:

Post a Comment

Jangan lupa ninggalin jejak gan ^_^